Minggu, 29 Oktober 2017

ALKOHOL ETER DAN SENYAWANYA

 ALKOHOL ETER DAN SENYAWANYA

Alkohol dan eter disebut pasangan isomer fungsi , karena kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda . Karena gugus fungsi alkohol dan eter berbeda maka sifat-sifat alkohol dan eter berbeda sekali . Perbedaan alcohol dengan eter sebagai berikut :
No Alkohol Eter
1. Zat cair jernih ,mudah larut dalam air . Zat cair jernih , sukar larut dalam air .
2. Titik didih alcohol lebih tinggi ( bila Mr senyawanya sama ) Titik didih eter lebih rendah
     ( bila Mr senyawanya sama )
3. Akohol bereaksi dengan logam aktif ( Na atau K ) membebaskan gas H2 Eter tidak bereaksi   dengan logam aktif ( Na atau K )
4. Akohol bereaksi dengan PCl5 membebaskan uap HCl Eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan uap HCl

Untuk lebih jelasnya pemahaman kita tentang alkohol dan eter marilah kita pelajari kedua senyawa tersebut .
 

1.      ALKOHOL
Senyawa alkanol atau alkohol memiliki;                         
gugus fungsi ; :             
                      C              OH
                                
rumus umum struktur ;CnH2n+1 OH atau R-OH
rumus umum molekul ;CnH2n+2 O
          Berdasarkan jumlah gugus hidroksinya, alkohol dibagi menjadi polialkohol dan mono alkohol.
A.Monoalkohol
          Monoalkohol adalah alkohol yang memiliki satu gugus -OH. Rumus umum monoalkohol sama dengan rumus alkana, tetapi satu atom H diganti oleh gugus hidroksi (-OH). Alkohol memiliki gugus -OH, rumus struktur dapat juga ditulis R-OH (R menyatakan gugus alkil). Alkohol merupakan turunanalkana sehingga disebut juga alkanol. Oleh karena, itu penamaannya disesuaikan  dengan alkananya, tetapi huruf akhir a pada alkana diganti dengan ol.
Contoh : 
Metanol ( CH3─ OH )
Etanol ( C2H5─ OH )
Propanol (C3H7─ OH ) 
Jenis-jenis alkohol
berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersiaer.
a)    Alkohol primer
yaitu jika gugus -OH terikat pada atom C primer ( atom C yang mengikat atom C lainnya)
ex;  CH3-CH2-CH2-OH
           1-Propanol
ciri khas alkohol primer, yaitu atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan dua atom H.
 b) Alkohol Sekunder
jika gugus -OH  terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Ex;     CH3-CH-CH2-CH2-CH3
                   OH
          2-pentanol
Ciri khas alkohol sekunder ialah atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan satu atom H.
b)      Alkohol tersier
jika gugus -OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).
Ex:                 CH3
     CH3-C-CH2-CH2-CH3
            OH
   2 metil-2pentanol
Ciri khas alkohol tersier ialah atom C yang berikatan dengan gugus  -OH tidak mengikat atom H.  
Sifat Alkohol
          sifat alkohol di kelompokkan menjadi 2, yaitu; sifat fisikanya dan sifat kimianya
a) Sifat fisik
          alkohol rantai pendek  bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta  memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
b)Sifat kimia
          Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksi-reaksi yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
*reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
*reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut reaksi esterfikasi.
Tata Nama Alkohol
           penamaan senyawa monoalkohol dapat dilakukan dengan dua cara, yaituberdasarkan aturan IUPAC dan cara trivial.
Struktur Senyawa Nama IUPAC caranya : ( akhiran a pada nama alkananya diganti ol ) 
Nama TRIVIAL caranya : ( nama alkilnya + kata alkohol )
1. CH3─ OH

Metanol
Metil alkohol

2. CH3─ CH2─ OH
Etanol
Etil alkohol

3. CH3─ CH2 ─CH2─ OH

1- propanol
Propil alkohol

4. CH3─ CH ─CH3

OH

2-propanol

Sekunder propil alkohol 
Tata nama alkohol berdasarkan IUPAC
1) Terlebih dahulu menentukan rantai karbon terpanjangyang mengandung gugus -OH. Selanjutnya, rantai karbon terpanjang tersebut di beri nama rantai alkananya, tetapi akhir huruf a digantikan dengan ol. Ex; butanol, pentanol, heksanol dan sebagainya.
2) Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan gugus -OH.
3) Senyawa alkohol yang memilki gugus alkil dan rantai terpanjangnya ekuivalen darikedua ujungnya terhaap gugus -OH, gugus alkil tersebut harus memperolehnomor yang lebih kecil.
Jika pada suatu rantai alkohol terdapat lebih dari satu gugus alkil yang berbeda dan gugus -OH terikat pada ato C dengan posisi yang ekuivalen dari kedua ujung rantai terpanjang, penomoran dilakukan dengan menempatkan gugus alkil yang lebih besar pada atom C dengan nomor yang lebih kecil.
4) Urutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan abjad.
Tata nama monoalkohol berdasarkan cara trivial
pada tata nama alkohol cara trivial ini, rutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan panjang rantai alkil (metil, etil, propil, dan seterusnya ).
Keisomeran Pada Alkohol
·Keisomeran Struktur
senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Ex i-propanol berisomer struktur dengan senyawa 2-propanol. Cara menentukan jumlah isomer pada suatu senyawa alkohol pertama-tama tentukan rangka atom karbonnya, kemudian aturlah posisi gugus fungsi -OH.
·Keisomeran Optik
Yaitu tipe isomer suatu senyawa yang memiliki rumus molekul, gugus fungsi, dan posisi gugus fungsi sama, tetapi letak atom atom atau gugus fungsinya berbeda. Jika atom C yang berikatan dengan gugus -OH pada senyawa alkohol mengikat tiga atom atau tiga gugus atom yang berbeda,senyawa tersebut  memiliki keisomeran optik. Atom C yang mengikat empat atom atau gugus atom yang berbeda disebut C Asimetris (C kiral).
Terdapat 2 jenis alkohol yang memiliki isomer optik, yaitu;
a) alkohol sekunder yang memilki 2 alkil yang berbeda yang terikat pada C – OH;
b) alkohol tersier yang memiliki 3 alkil berbeda yang terikat pada C – OH,
Kegunaan dan Dampak Penggunaan
- metanol
*sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
*bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
*dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
*bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
- etanol
*digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran dan industri.
*digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
*dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
- Spirtus
*digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.
B. Polialkohol
          Polialkohol adalah alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Tata nama polialkohol sama dengan tata nama monoalkohol,tetapi ditambah awalan untuk menyatakan untuk menyatakan jumlah gugus –OH. Beberapa contoh polialkohol sebagai berikut.
     Ex:       HO-CH2-CH-CH2-OH  
                     OH
        1,2,3-propanatriol
senyawa polialkohol yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah gliserol dan etilen glikol.
1. Glikol CH2─ OH Glikol merupakan cairan digunakan untuk
│ anti beku pada air radiator mobil .
CH2─ OH

2. Gliserol
CH2─ OH

CH─ OH

CH2─ OH
Gliserol banyak manfaatnya dalam hidup kita sehari-hari misalnya digunakan untuk bahan pembuatan pasta gigi sehingga berasa manis, untuk sintesis lemak atau minyak dan untuk bahan peledak ( TNG = Trinitrogliserol ) dan lain-lain . 
Berdasarkan letaknya gugus ─ OH alkohol monovalen dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. alkohol primer , yaitu alkohol dimana letaknya gugus ─ OH pada atom karbon primer .
Contoh : 1- propanol = CH3─ CH2─CH2─ OH
etanol = CH3─ CH2─ OH

b. alkohol sekunder , yaitu alkohol dimana letaknya gugus ─ OH pada atom karbon sekunder .
Contoh : 2- propanol = CH3─ CH─CH3

OH
2-butanol = CH3─ CH─CH2─CH3

OH
c. alkohol tersier , yaitu alkohol dimana letaknya gugus ─ OH pada atom karbon tersier .


Contoh :
CH3

a. 2-metil-2-butanol = CH3─ C ─CH2─CH3

OH

CH3

b. 2-metil-2-propanol = CH3─ C ─CH3

OH
Kegunaan dan dampak penggunaan
- Gliserol
*sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
*sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
*sebagai bahan baku serat plastik
*sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
- Glikol
*digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti dacron.
Reaksi Alkohol
Reaksi-reaksi pada alkohol dapat digunakan sebagai pengenal alkohol.
a) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Logam Natrium
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi denganlogam natrium.alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan reaksi berikut;
2R- OH +2Na => 2R – Ona + H2 (g)
2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 – CH2 – Ona + H2 (g)
       Etanol                              Natrium Etoksida
Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.
b)      Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Fosfor Trihalida
jika alkohol direaksikan dengan fosfor trihalida akanmenghasilkan alkil halida.
3R -OH + PX3 => 3R – X + H3PO3
C) Reaksi Oksidasi (untuk membedakan Jenis Alkohol)
oksidasi alkohol  Primer menghasilkan senyawa aldehid. Jika aldehid dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat.
sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, melalui mekanisme reaksi berikut.
Uji lucas
pereaksi lucas terdiri atas ZnCl2 dalam Hcl pekat.uji lucas ini berdasarkan reaksi antara alkohol dan Hcl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu ssekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak menunjukkan terjadinya suatu reaksi.
2.    ETER
       Eter atau alkoksialkana merupakan senyawa turunan alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus alkoksi sehingga eter mamiliki dua gugus alkil.
      R – H       R – OR'
      alkana            eter
                                            
·  rumus umum struktur ;   R – O -R'
·   Rumus umum molekul ; CnH2n+2    
Tata Nama Eter
 Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) dan Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai utamanya.
1.      Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalan di.
2.      Penamaan Alkoksialkana (IUPAC
penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.
 Di bawah ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur Eter
Nama Trivial
Nama IUPAC
(alkoksialkana)
CH3 O CH3
Dimetil eter
Metoksi metana
CH3 O CH2 CH3
Etil metil eter
Metoksi etana
CH3 CH2 O CH2 CH3
Dietil eter
Etoksi etena
2-etoksi pentana
Isopentil etil eter
2-etoksi pentana
Fenoksi propana
Fenil propil eter
Fenoksi propana
Sifat-Sifat Eter
        Sifat-sifat eter yaitu. Pada keadaan standar, hampir seluruh senyawa eter berwujud cair, kecuali dimetil eter (gas). Jika dibandingkan dengan senyawa alkohol, titik didih dan titik leleh eter lebih keci. Ini terjadi karena antar molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen. Eter juga cenderung bersifat nono polar, sehingga kelarutannya dalam air sangat kecil. Selain itu eter bersifat mudah terbakar. Dibandingkan terhadap alkohol, eter jauh kurang reaktif kecuali dalam hal pembakaran.Eter jauh lebih mantap (lebih kurang reaktif) dibandingkan alkohol. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium. Sifat ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter.
Keisomeran Pada Eter
            Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
1)      Isomer Struktur
Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil isopropil eter.
2)      Isomer Fungsional
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.
Pembuatan Eter
Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna.
Pembuatan eter dari alkohol CH3CH2OH + HOCH2CH3H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O

Kegunaan Dan Dampak Eter
Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan merangsang sekresi lendir. Selain itu eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.
 https://screenshots.firefoxusercontent.com/images/d315e188-8e53-4ac8-b03a-1a7ca8da2484.png



 Permasalahannya:  jelaskan apa saja reaksi-reaksi yang spesifik dari alkohol dan eter serta kegunaan dalam kehidupan sehari-hari?

11 komentar:

  1. Saya akan menjawab permasalahan anda
    Reaksi Oksidasi
    Reaksi Oksidasi Alkohol Menghasilkan Hasil Reaksi Yang Berbeda-Beda, Tergantung Pada Jenis Alkoholnya. Reaksi Oksidasi Alkohol Oleh Zat Oksidator Sedang, Seperti Larutan K2Cr2O7 Dalam Lingkungan Asam Dapat Digunakan Untuk Mengidentifikasi Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, Dan Alkohol Tersier.
    Alkohol Primer Teroksidasi Membentuk Aldehid Dan Dapat Teroksidasi Lebih Lanjut Membentuk Asam Kar-Boksilat.
    Contoh:
    CH3―CH2―OH + O2 à CH3―COH+H2O
    Etanol Etanol
    CH3―COH + O2 à CH3COOH
    Etanol Asam Etanol
    Alkohol Sekunder Teroksidasi Membentuk Keton.
    Alkohol Tersier Teroksidasi.
    3. Reaksi Dengan Oksigen Halida
    Jika Alkohol Direaksikan Dengan Hidrogen Halida Akan Terbentuk Haloalkana Dan Air Dengan Reaksi:
    R―OH+HX R― H2O
    Contoh:
    CH3― OH+Hcl CH3―Cl+H2O
    4. Reaksi Esterifikasi
    Alkohol Dengan Asam Karboksilat Dapat Menghasilkan Ester.
    R―OH + R― COOH à R―COOR’ + H2O
    Alkohol Asam Karbosilat Ester
    Contoh:
    C2H5OH + CH3COOH à CH3 ― COOC2H5 + H2O
    Etanol Asam Asetat Etil Asetat
    5. Reaksi Dehidrasi Alkohol
    Alkohol Jika Dipanaskan Dengan Asam Kuat, Maka Akan Terjadi Alkena Dan Air.
    Contoh:
    CH3―CH2―CH2―OH à CH2―CH= CH2 + H2O
    N―Propanol 1―Propena

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak enda, ini sangat membantu dalam melengkapi kekurangjelasan pada postingan saya.

      Hapus

  2. Beberapa Reaksi Spesifik dari Alkohol

    a) Reaksi dengan logam aktif

    Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada air).


    b) Substitusi Gugus –OH oleh Halogen

    Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).


    c) Oksidasi Alkohol

    Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:


    Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:

    – Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.

    – Alkohol sekunder membentuk keton.

    – Alkohol tersier tidak teroksidasi.

    Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:



    Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.


    d) Dehidrasi Alkohol

    Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu sekitar 1300C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 1800C menghasilkan alkena.
    Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

    1) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.

    Misal : lak dan vernis

    2) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.

    3) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.

    4) Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal

    dengan nama Spirtus.

    5) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih agnida sudah menambahkan jawan dalam permasalahan yg saya posting, sangat bermanfaat.

      Hapus
  3. Saya akan menjawab permasalahan anda.
    A. Monoalkohol
    metanol
    *sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
    *bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
    *dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
    *bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian

    etanol
    *digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran dan industri.
    *digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
    *dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

    Spirtus
    *digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.

    B.Polialkohol
    Gliserol
    *sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
    *sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
    *sebagai bahan baku serat plastik
    *sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin

    Glikol
    *digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti dacron.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih nadia, jawaban anda sangat bermanfaat

      Hapus
  4. Alkohol dapat di gunakan sebagai bahan bakar, yang mana dengan menggunakan etanol. Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun di campur dengan Petrol (bensin). Etanol dapat dihasilkan melalui fermentasi, sehingga alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negaa yang tidak memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka. Selain itu etanol juga digunakan sebagai pelarut dan Minuman yg beralkohol, etanol digunakan dalam pelarut karena etanol relatif aman dan bisa di gunakan untuk melarutkan sebagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Contohnya, etanol dapat digunakan pada berbagai Parfum dan kosmetik

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak wahyu, jawan dari anda sangat membantu. mungkin dapat melengkapi jawaban dari teman-teman yang lain

      Hapus
  5. Sangat bagus dan menambah wawasan dan referensi

    BalasHapus
  6. Pernyataan yang nengenai alkohol itu seperti apa ya

    BalasHapus
  7. As claimed by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason women in this country live 10 years more and weigh 19 KG less than we do.

    (And really, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING around "how" they are eating.)

    BTW, What I said is "HOW", not "what"...

    TAP this link to determine if this easy test can help you unlock your true weight loss possibilities

    BalasHapus

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV KIMIA ORGANIK 1

TUGAS TERSTRUKUR III & IV  1 1.      Megapa reaksi bersaing antara subtitusi dan eliminasi bisa terjadi? Jelaskan!    ...