Minggu, 13 Agustus 2017

Tinjauan ulang tentang Atom dan Molekul Dalam Kimia Organik

 TINJAUAN ULANG TENTANG ATOM DAN MOLEKUL DALAM KIMIA ORGANIK


 A.  Struktur Elektron dari Atom 

Pengertian Energi Listrik | tienberbagi
         Unsur-unsur yang paling penting dalam kimia karbon adalah karbon, hydrogen,oksigen dan nitrogen.  Keempat unsur ini ada dikedua periode pertama susunan berkala dan elektronnya terdapat dalam dua kulit elektron yang terdekat ke inti. Penentuan mengenai struktur elektron  dari atom akan berpusat pada unsure-unsur dengan elektron yang berada dalam dua kulit elektron.Selain itu keeempat unsure tersebut ada unsure lain yakni sulfur, fosfor, dan golongan halogen juga memiliki peran yang penting dalam kimia karbon.  Elektron yang dekat dengan ke inti lebih tertarik oleh proton dalam inti dari pada elektron yang lebih jauh kedudukannya. Karena itu semakin dekat elektron terhadap inti maka semakin rendah energinya begitupun sebaliknya. 

  B.  Jari-Jari Atom dan Keelektronegatifan 
                    
        a. Jari-jari Atom
           Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat inti ke elektron paling luar. Jari-jari atom ditemukan dengan mengukur panjang ikatan atau jarak antar inti dalam senyawa karbon, Jari –jari atom sering disebut jari-jari kovalen. Jari-jari atom berubah – ubah bergantung pada besarnya tarikan antara inti dan elektronnya. Makin besar tarikan  maka akan makin kecil jari-jari atomnya. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron. Dalam kimia organik, atom saling berikatan satu dengan yang lain dalam kedekatan yang dekat oleh ikatan kovalen. Konsep jari-jari atom akan berguna dalam memperkirakan tarikan dan tolakan antara atom dan dalam membahas kekuatan ikatan kovalen.
        b. Keelektronegatifan
         Kelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya atau elektron valensi. Hal ini dikarenakan  elektron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan , maka keelektronegatifan berguna dalam  meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia. Kelektronegatifan ini dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron. Makin besar jumlah proton berarti makin besar muatan inti positif, dan dengan demikian tarikan untuk elektron ikatan bertambah. Skala numeric dari keelektronegativan disebut dengan skala pauling. Skala ini diturunkan dari perhitungan energy-ikatan untuk berbagai unsure yang terikat oleh ikatan kovalen. Dalam skala pauling, flour, unsure yang paling elektronegatif mempunyai nilai  4. Litium keelektronegatifannya rendah mempunyai  elektronegatif 1. Sedangkan karbon memiliki keelektronegatifan menengah 2,5.
Fluorin (F) adalah atom yang paling elektronegatif (nilai = 4)diantara seluruh atom dalam sistem periodik. Sedangkan Cs dan Fr adalah atom yang paling kecil nilai keelektronegatifannya (nilai = 0,7). 

C.   Panjang Ikatan dan Sudut Ikatan

         Jarak pemisah inti dari dua atom yang terikat kovalen disebut dengan panjang ikatan. Panjang ikatan kovalen yang dapat ditentukan secara eksperimental, mempunyai selang harga dari 0,74Å Sampai 2 Å. Bila ada lebih dari dua atom dalam molekul , ikatan membentuk sudut , yang disebut sudut ikatan . sudut ikatan bervariasi dari kira-kira 600 sampai 1800. Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga atom  dan lebih bersifat berdimensi tiga dari pada berdimensi dua. Rumus struktur yang terdahulu untuk aminiak (NH3) menggambarkan satu teknik  untuk menyatakan suatu struktur  dimensi tiga.
          Panjang ikatan rangkap tiga lebih pendek bila dibandingkan dengan ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua lebih pendek dari ikatan tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan tunggal antara C dengan C.
Panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridisasi dari atom yang saling berikatan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk membentuk ikatan, semakin pendek dan kuat ikatan tersebut.

Perhatikan Gambar berikut:

   
BenzenSudut 120derajat 
  
C6H12
Sudut 109,471 derajat
  
C6 pada C yang berikatan biasa bentuknya berbeda dengan bentuk C yang saling berikatan pada benzen.
  
Panjang ikatan rangkap tiga (C dengan C) : 1,2
Panjang ikatan rangkap dua (C dengan C): 1,34
Panjang ikatan tunggal (C dengan C): 1,52
Panjang iktan antara C dengan H : 1,08
            Dari data panjang ikatan diatas, dapat disimpulkan panjang ikatan rangkap tiga lebih pendek bila dibandingkan dengan ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua lebih pendek dari ikatan tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan tunggal antara C dengan C.
Panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridisasi dari atom yang saling berikatan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk membentuk ikatan, semakin pendek dan kuat ikatan tersebut.


D. Energi Disosiasi 

           Bila atom saling terikat membentuk molekul , energy dilepaskan (biasanya sebagai kalor atau cahaya). Jadu untuk molekul agar terdiosiasi menjadi atom-atomnya, harus diberikan  energy. Ada dua cara agar ikatan dapat terdiosisasi. Satu cara adalah karena pemaksapisahan heterolitik (Heterolytic Cleavage)( yunani hetero, “berbeda”) dimana kedua elektron ikatan dipertahankan pada satu atom. Hasil dari pembelahan heterolik adalah sepasang ion. Proses lain yang memungkinkan suatu ikatan terdisosiasi adalah pemaksa pisahan homolitik(Yunani, homo, “sama”). Dalam hal ini setiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu elektron dari pasangan yang saling dibagi yang asli. Yang dihasilkan adalah atom yang secara listrik netral atau gugus atom.  Pemaksapisahan  homolitik menghasilkan atom atau gugus atom yang mempunyai elektron yang berpasangan. Atom seperti H+  atau gugus atom seperti H3C yang mengandung elektron tak berpasangan  disebut radikal bebas. Radikal bebas biasanya netral secara listrik karena itu tak ada tarikan elektrostatik antara radikal bebas seperti ion. Energy disosiasi ikatan memungkinkan ahli kimia untuk menghitung kesetabilan relative dari senyawa dan meramaikan (sampai tariff tertentu) sebab-sebab reaksi kimia. Misalnya suatu reaksi yang akan dibahas kemudian dalam teks ini adalah khlorinasi metana 
CH4  :CH+ Cl2        ®    CH3Cl  + HCl

Faktor-faktor yang mempengaruhi energi disosiasi: 
1). Energi disosiasi setara dengan kekuatan ikatannya 
2). Ikatan semakin panjang gaya tarik inti ke kulit terluar semakin lemah dan energi ikatnya semakin rendah. 
Faktor ∆H : Ketika + enerrgi pemutusan > energi produk terbentuk Ketika – energi produk > energi pemutusan Kelemahan dari indikator 
1). Tidak menjelaskan mekanisme reaksi 
2). Tidak menjelaskan laju reaksi 
3). Kebanyakan reaksi ini dihitung dalam fasa gas, sedangkan reaksi organik dilakukan dalam pelarut cairan dimana terjadi konstribusi energi dari pelarut. 


E. Konsep Asam dan Basa dalam kimia organik
  
1.  Asam
        Svantae Archenius(1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan kedalam airakan menghasilkan ion hidronum (H+). Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+ disebut asam monoprotik atau asam berbasa satu, asam yang menghasilkan dua ion H+ setiap molekulnya disebut asam diprotik atau asam berbasa dua.
        Dipandang dari jumlah ion yang dihasilkan, asam dibedakan menjadi asam kuat, yaitu asam mudah terionisasi dan banyak menghasilkan H+ dalam larutannya, sedangkan asam lemah merupakan asam yang sedikit terionisasindan menghasilkan sedikit ion H+ dalam larutannya. Yang termasuk asam kuat antara lain; HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3. DAN HCLO4. berikut ini adalah beberapa contoh dari asam kuat dan asam lemah sebagai berikut:







Sifat-sifat asam: 
1. Rasanya masam ketika dilarutkan dalam air 
2. Asam terasa menyengat saat disentuh, terutama bila asam tersebut adalah asam kuat 
3. Dari segi reaktivitasnya, asam bereaksi kuat dengan kebanyakan logam, atau bersifat korosif  terhadap logam 
4. Dari segi daya hantar listriknya, asam walaupun tidak selalu ionik, ia bersifat elektrolit atau dapat menghantarkan arus listrik. 

2.   Basa
      Menurut Archenius basa adalah suatu senyawa yang didalam air(larutan) dapat menghasilkan ion OH- . Umumnya basa terbentukdari senyawa ion yang mengandung gugus hidroksida (OH-) didalamnya. Berdasarkan daya hantar listriknya, basa ada yang terionisasi sempurna dan disebut sebagai basa kuat, misalnya KOH, NaOH, Ba(OH)2 , dan lain-ain. Dan ada yang sedikit terionisasi dalam air yang disebut sebagai basa lemah, misalnya NH3 dan Al(OH)3.  
Di bawah ini beberapa jenis basa kuat dan basa lemah yg disertai dengan rumus sebagai berikut: 

 
 Sifat-sifat basa: 
1. Rasanya pahit 
2. Terasa licin seperti sabun saat disentuh 
3. Dari segi reaktivitasnya, senyawa basa bersifat kaustik yaitu dapat merusak kulit jika senyawa basa tersebut berkadar tinggi 
4. Basa juga merupakan senyawa elektrolit atau dapat menghantarkan arus listrik.

3. Konsep pH, pOH dan pKw 
        Jumlah molekul air yang terionisasu sangat sedikit, maka dianggap bahwa konsentrasi H2O tetap, sehingga K [H2O]  akan memberikan harga yang tetap. K [H2O]  dilambangkan dengan Kw, atau tetapan kesetimbangan air, maka Kw = [H+] [OH-]. Harga Kw akan berubah jika suhunya berubah. Reaksi ionisasi air merupakan reaksi endoterm, sehingga bila suhu di naikkan, maka harga Kw akan semakin besar. Pada suhu 25 derajat celcius harga Kw adalah 10-14. 
       Konsentrasi ion hidronium dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan, terutama larutan dalam air. Menurut Soresen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari konsentrasi ion H+  dalam suatu larutan, dan dirumuskan sebagai pH= -log [H+]  . Dengan analogi yang sama, untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat digunakan rumus harga POH= - log [OH-] dan dalam kesetimbangan air terdapat tetapan Kw= [H+] [OH-] jadi dengan menggunakan konsep –log = p, maka PKw=PH + POH, oleh karena pada suhu kamar Kw= 10-14, maka dapat disimpulkan PH + POH = 14

4. Reaksi Asam dengan Basa
    Adapun reaksi antara asam dan basa yang biasa disebut reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi adalah reaksi antara sebuah ion H+ dan sebuah ion OH- membentuk sebuah molekul H2O dan akan membentuk garam apabila di uapkan. Reaksi tersebut dapat dituliskan dalam berbagai bentuk, yaitu: 
   a).   Reaksi molekuler: HCl(aq) + NaOH(aq) --àNaCl(aq) + H2O(l) 
  b)Reaksi ion, pada reaksi ini ditunjukkan keadaan masing-masing molekul dalam larutan yang sebenarnya mengalami ionisasi.
H+ + Cl- + Na+ + OH- -à Na+ + Cl- + H2O   


5. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry 
 Asam asetat, CH3COOH, tersusun atas gugus metil, CH3, yang berikatan kimia dengan gugus karboksilat, COOH. Gugus karboksilat dapat kehilangan proton dan memberikannya kepada molekul air, H2O, menyisakan anion asetat CH3COO- dan membentuk kation hidronium H3O+ . Ini adalah reaksi kesetimbangan, sehingga proses sebaliknya dapat pula terjadi.

    Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang dapat menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain, sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton dari zat lain.
Kekuatan asam atau basa masing-masing dilaporkan sebagai Ka atau Kb. Asam yang lebih kuat mempunya nilai Ka yang lebih besar; basa yang lebih kuat mempunya Kb yang lebih besar.
Dalam teori Brønsted–Lowry asam dan basa didefinisikan sesuai dengan cara mereka bereaksi satu sama lain, yang memungkinkan generalisasi yang lebih luas. Definisi tersebut dinyatakan dalam persamaan kesetimbangan
{\displaystyle {\ce {{asam}+{basa}<=>{basa}\ {konjugat}+{asam}\ {konjugat}}}}
Jika asam ditulis sebagai HA, persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:
{\displaystyle {\ce {{HA}+B<=>{A^{-}}+HB+}}}
Digunakan tanda kesetimbangan, is in equilibrium with, karena reaksi dapat terjadi bolak-balik. Asam HA, dapat melepas proton menjadi basa konjugatnya, A. Sedangkan basa B, dapat menerima proton menjadi asam konjugatnya, HB+. Reaksi asam-basa pada umumnya berlangsung cepat sehingga komponen reaksi biasanya berada dalam kesetimbangan dinamis satu sama lain.
  Asam asetat sebuah Asam lemah, memberikan sebuah proton (ion hidrogen, berwarna hijau) kepada air dalam suatu reaksi kesetimbangan untuk menghasilkan ion asetat dan ion hidronium. Merah: oksigen, hitam: karbon, putih: hidrogen.
Dilihat dari persamaan di bawah:
{\displaystyle {\ce {{CH3COOH}+{H2O}<=>{CH3COO^{-}}+{H3O+}}}}
Asam Asetat CH3COOH, adalah suatu asam karena ia mendonorkan proton kepada air (H2O) dan menjadi basa konjugatnya, ion asetat (CH3COO). H2O adalah suatu basa karena menerima proton dari CH3COOH dan menjadi asam konjugatnya, ion hidronium (H3O+).
Kebalikan dari reaksi asam-basa juga merupakan reaksi asam basa, antara asam konjugat dari basa dalam reaksi pertama dan basa konjugat dari asamnya. Dari contoh di atas, asetat adalah basa pada reaksi balik dan ion hidronium adalah suatu asam.
{\displaystyle {\ce {{H3O+}+{CH3COO^{-}}<=>{CH3COOH}+{H2O}}}}
Kekuatan teori Brønsted–Lowry adalah, (kontras dengan teori Arrhenius), tidak perlu suatu asam terdisosiasi

       Basa konjugat dari asam kuat adalah basa lemah sedangkan basa konjugat dari asam yang sangat lemah adalah basa kuat.  
      Menurut teori ini, setiap zat dapat berperan sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, maka zat ini akan berperan sebagai asam, dan zat lainnya akan berperan sebagai basa, dan demikin pula sebaliknya. Dalam suatu larutan asam, air berepran sebagai basa.

HCl                         +             H2O        ->            Cl-           +             H3O+ 
Asam                                      basa                    basa konjugat           asam konjugat 

Dalam reaksi diatas HCl dan Cl- adalah pasangan asam-basa konjugasi yang dapat bersifat reversibel, dan dalam reaksi tersebut air berperan sebagai basa. Namun berbeda halnya, dengan saat air bereaksi dengan ion CO32-, ion tersebut berperan sebagai basa, sehingga air berperan sebagai asam. 

H2O        +             CO32-                      ->            OH-         +             HCO3- 
Asam                basa                                 basa konjugat              asam konjugat 

Zat seperti air yang dapat berperan sebagai asam atau basa disebut sebagai zat amfoter. Air adalah zat amfoter yang khas. Reaksi antara dua molekul air akan menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida. 

H2O        +             H2O        ->            OH-         +             H3O+ 
Asam                     basa            basa konjugat      asam konjugat 

      Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut : 

1. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut. 
2. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.
3.  Pasangan asam-basa setelah terjadi serah-terima proton dinamakan asam-basa konjugasi.

14 komentar:

  1. Urutkan unsur-unsur berikut menurut kenaikan jari-jarinya: Na, K, Mg, dan Ca. Jelaskan alasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita harus lebih mengerti apa itu jari-jari atom, Jari-jari atom merupakan jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabildalam suatu atom dalam keadaan setimbang. biasanya jarak tersebut di ukur dalam satuan psikometer atau angstrom. dikarenakan Elektron-elektron senantiasa bergerak, maka untuk mengukur jarak dari inti atom sangatlah sulit.
      Na dan K berada dalam golongan yang sama, tetapi atom K memiliki orbit terluar lebih jauh dari inti sehingga jari-jari atom K lebih panjang daripada Na. Demikian pula atom Mg dan Ca, dengan jari-jari atom Ca, dengan jari-jari atom K dan Ca, Dengan jari-jari atom Na Lebih panjang daripada Mg, sebab muatan inti atom K dan Ca, dengan jari-jari atom K lebih panjang dari Ca. dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Berdasarkan urutan kenaikan jari-jari atom Unsur Na, K, Mg dan Ca, dapat di urutkan antara lain yaitu: Mg - Na - Ca - K . Karena dalam seperiode, semakin kekiri jari-jari atom semakin besar. dalam segolongan, semakin kebawah, maka jari-jari atom semakin besar.

      Hapus
  2. mengapa Jarak pemisah inti dari dua atom yang terikat kovalen disebut dengan panjang ikatan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. panjang ikatatan adalah jarak pemisah inti dari dua atom yang terikat kovalen panjang ikatan dapat di tentukan secara eksperimental, mempunyai selang harga dari 0,74A sampai 2A. hal ini adalah salah satu sifat yang dapat di pindahkan dari ikatan antara atom dari jenis tetap, yang relatif independen dari molekul tersebut. panjang ikatan berhubungan dengan orde ikatan, ikatannya menjadi lebih pendek. panjang ikatan juga berbanding terbalik dengan kekuatan sinyal dan energi disosiasi ikatan : semua faktor lainnya sama, ikatan yang lebih kuat akan lebih pendek. dalam ikatan antara dua atom yang identik, separuh jarak ikatan sama dengan jari-jari kovalen. faktor yang menentukan panjang ikatan adalah Jari-jari kovalen, Keelektronegatifan, energi ikatan dan orde ikatan. bila lebih dari dua atom dalam molekul, ikatan membentuk sudut, yang disebut sudut ikatan. panjang ikatan tidak hanya tergantung pada atom tetapi juga pada faktor-faktor seperti hibridisasi orbital dan sifat elektronik dan sterik dari substituennya.

      Hapus
  3. hai ..Saya ingin tau contoh asam dan basa didalam kimia organik pada kehiduapan nyata?

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain dalam pembelajaran kimia organik, Asam dan Basa juga sering kita jumpai dalam kehidupan nyata, bila dilihat dari Jenis asam, dapat diketahui contohnya seperti: Larutan Cuka (asam asetat), sedangkan Jeruk, Tomat, dan sayuran termasuk dalam (Asam Askrobat), selain itu jeruk juga dapat termasuk dalam golongan (asam Sitrat), sedangkan Baterai Mobil dan pupuk termasuk dalam (Asam Sulfat), bahan pengawet makanan termasuk dalam jenis (Asam Benzoat).
      sedangkan Pada Basa, Dapat kita ketahui berbagai contoh dalam kehidupan nyata seperti: 1. deodoran (aluminium hidroksida), 2. Mortar dan Plaster (kalsium hidroksida). 3. obat urus-urus (magnesium hidroksida), 4. Bahan sabun (natrium hidroksida).
      istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin yaitu "acetum" yang berarti Cuka. sedangkan Basa (alkali) bersal dari bahasa arab yang berarti Abu. basa digunakan dalam pembuatan sabun. juga sudah lam diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan.

      Hapus
  4. Mengapa air ( H20 ) dikatakan sebagai zat amfoter yang khas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amfoter/amfoterik adalah kemempuan suatu zat yang dapat berpindah sifat keasaman dari sifat asam ke sifat Basa. hal ini tergantung dari kondisi atau lingkungan dimana zat tersebut beeaksi bila zat itu berada di lingkungan asam kuat maka zat tersebut bersifat basa. dan begitu pula sebaliknya bila zat tersebut berada pada lingkungan asam maka zat tersebut bersifat Basa.
      amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam atau basa. hal ini terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu. zat amfoter yang umum adalah asam amino, protein dan air. beberapa logam seperti seng, timah, aluminium, dan berilium, juga dapat membentuk oksida amfoterik. salah satu zat bersifat amfoter yang biasa kita temui di sekitar kita contohnya seperti air:
      sebagai basa: H2O+HCL > H3O+ + Cl
      sebagai Asam: H2O+NH3 > NH4+ + OH-
      jadi air (H2O) di katakan sebagai zat amfoter karena Air memiliki kemampuan untuk berpindah sifat keasaman baik dai sifat asam kesifat basa.

      Hapus
  5. Selamat malam, tolong jelaskan mengapa konsentrasi ion hidronium dalam suatu larutan encer sangat rendah, terutama larutan dalam air?!

    BalasHapus
  6. trimakasih banyak karlina, pertanyaan yang bagus. jika kita ketahui pada larutan asam basa, konsentrasi ion hidronium [H] dalam lariutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air. Telah disebutkan bahwa pembawa sifat asam adalah ion H. Jadi, derajat tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H maka semakin asam larutan.
    pH = – log [H].
    pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion Hdalam suau larutan. Jadi, pH suatu larutan menyatakan derajat atau tingkat keasaman suatu larutan.
    Dengan analogi yang sama, untuk menentukan harga konsentrasi OH dapat digunakan rumus harga pOH.
    pOH = – log [OH ] atau [OH ] = 10
    skala pH
    larutan bersifat netral : [H] = [OH ] ; pH = 7
    larutan bersifat asam : [H] > [OH ] ; pH < 7 larutan bersifat basa : [H] < [OH ] ; pH > 7
    Hubungan tingkat keasaman dengan pH
    pH sebagai parameter untuk menyatakan tingkat keasaman. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa tingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH. Artinya, semakin asam larutan, maka semakin kecil nilai pHnya, dan sebaliknya. Hal itu terjadi karena pH dan konsentrasi ion H di hubungkan dengan tanda negatif. Ssselanjutnya, karena bilangan dasar, logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai pHnya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan konsentrasi ion H sebesar 10.

    BalasHapus
  7. Dalam isomer posisi , kerangka karbon dasar tetap tidak berubah, namun kelompok-kelompok penting yang berpindah-pindah pada kerangka itu.
    Apa saja kelompok kelplompok penting itu? Tolong jelaskan

    BalasHapus
  8. terimakasih lili. tapi sebelumnya saya sangat minta maaf, setelah saya telusuri dan mencari tahu jawaban dari pertanyaan anda. sepertinya pertanyaan yang anda berikan tidak sesuai dengan pembahasan atau postingan yg telah saya buat. tolong berikan pertanyaan ataupun komentar yang sesuai dengan postingan saya, agar dapat saya dapat mengerti dan memahami segala kritik dan penjelasan/jawaban dari pertanyaan dari anda. terimakasih

    BalasHapus
  9. Did you hear there is a 12 word sentence you can communicate to your man... that will induce intense feelings of love and impulsive appeal to you buried within his chest?

    That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, worship and guard you with all his heart...

    12 Words That Fuel A Man's Desire Impulse

    This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to try harder than ever before to make your relationship as strong as it can be.

    Matter-of-fact, fueling this dominant instinct is absolutely important to having the best ever relationship with your man that the moment you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will immediately notice him expose his mind and heart to you in a way he's never expressed before and he will recognize you as the one and only woman in the galaxy who has ever truly fascinated him.

    BalasHapus
  10. As stated by Stanford Medical, It is really the SINGLE reason this country's women live 10 years longer and weigh 19 KG lighter than us.

    (Just so you know, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING related to "HOW" they eat.)

    P.S, I said "HOW", and not "what"...

    Click on this link to reveal if this little quiz can help you release your true weight loss potential

    BalasHapus

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV KIMIA ORGANIK 1

TUGAS TERSTRUKUR III & IV  1 1.      Megapa reaksi bersaing antara subtitusi dan eliminasi bisa terjadi? Jelaskan!    ...